Sabtu, 22 Juni 2013

5 Tips Memilih Jurusan Kuliah

KOMPAS.com — Menentukan jurusan kuliah termasuk salah satu keputusan besar dalam kehidupan seseorang. Pasalnya, keputusan tersebut biasanya berpengaruh besar bagi perjalanan karier dan masa depan seseorang.

Jadi, bagaimana caranya memilih jurusan yang tepat?

Melalui Indonesia Mengglobal, Alicia Kosasih berbagi tips praktis. Kandidat BSBA Boston University di bidang Manajemen Teknologi dan Operasi itu mencatat ada lima hal penting yang harus diperhatikan untuk memilih jurusan yang sesuai dengan bakat dan minat seseorang.


"Deciding Your Major: Finding Your Own Equilibrium of Academic Life"

Hello everyone!

Perkenalkan, nama saya Alicia Kosasih, but you can call me Alicia for short. Saat ini saya adalah sophomore (murid tahun kedua) di Boston University dengan jurusan Finance dan Operations & Technology Management.  Ketika saya menulis artikel ini, cuaca Boston lagi bagus-bagusnya. Musim dingin tahun ini boleh dibilang cukup hangat dan jarang banget (boleh dibilang hampir ngga pernah) turun salju. Bandingkan dengan tahun lalu dimana di waktu siang-siang bolong aja cuacanya bisa mencapai -10 derajat Celcius dan tinggi tumpukan salju yang turun mencapai lebihdari 17 inci .. astaga!

Mungkin banyak dari kalian yang bingung kenapa saya memulai tulisan ini dengan random blabbing saya tentang musim dingin. Bagi saya, sangatlah penting untuk memilih major (jurusan) yang tepat. Ibaratnya, don’t be like seasons which always constantly change. And you want to have your college days bright and sunny instead of dark gloomy days like in the winter – only because you ended up picking the wrong major.

Bagi sebagian besar dari kita, menentukan jurusan mungkin jadi salah satu keputusan terbesar yang harus kita buat ketika kita akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, baik itu langsung masuk ke Universitas atau menempuh jalur 2+2 di Community College.  In my perspective, jurusan yang nantinya akan kita tekuni itu akan menjadi suatu framework yang akan mengubah hidup kita secara keseluruhan. Seiring kamu menekuni suatu bidang, banyak hal yang akan berubah,. Mulai dari cara pandang kamu melihat dan memecahkan suatu masalah, networks yang akan kamu bangun seiring kuliah, level of exposure terhadap suatu bidang yang harus kamu hadapi setiap hari, bahkan bagaimana kamu akan mengisi sebagian dari waktu luangmu! Di artikel ini, saya akan berusaha share apa saja faktor-faktor yang harus kita pertimbangkan saat memilih jurusan dan juga apa yang bisa kamu lakukan setelah kamu udah menentukan pilihan. So…here we go!

1. How can I decide my major?

If I can only answer this question in three words, my answer will be: Know yourself better.

Saya sepenuhnya percaya bahwa hanya diri kita yang paling mengerti apa yang terbaik buat kita. Disini, I think this will be a good time for me to reveal a bit more about myself. Ketika saya diterima di Boston University, Finance dan Operations & Technology Management bukanlah jurusan pilihan awal saya. Can anyone guess what was my initial choice was? Hampir semua teman-teman yang baru saya temui di Boston ngga pernah menyangka kalau dulunya saya adalah murid jurusan…Biochemistry. Ya, Biochemistry. Sangat berbeda kan sama bidang yang saya tekuni sekarang? Ketika saya memutuskan untuk beralih jurusan di tengah semester kedua, saya tahu bahwa itu merupakan salah satu keputusan terbesar yang pernah saya ambil. Sebuah pilihan yang akhirnya berhasil saya buat setelah mempertimbangkan banyak sekali hal. Namun, saya sama sekali tidak merasa menyesal dengan apa yang telah saya putuskan. Saya belajar dari pengalaman bahwa mampu mengenali what you actually want to do in future years is crucially essential for your future.  Here, it is no secret that switching majors are common practices among college students. Tapi saya merasa akan lebih baik kalau kamu memang udah mantap dengan pilihannya sejak awal, sehingga kamu bisa menyusun rencana-rencana yang akan kamu lakukan selama kuliah.

Lantas apa saja faktor yang harus kamu pertimbangkan ketika akan memilih jurusan? Bagi saya, ada lima faktor utama yang tidak boleh ditinggalkan ketika kamu akan membuat keputusan: Passion, Talent, Motivation, Personal Values, and Future Expectations. Let’s go through each one of them briefly, shall we?

Passion
Menurut saya, passion adalah salah satu faktor yang paling penting ketika kita mau memilih suatu jurusan. Bayangkan kalau kamu harus stuck menekuni jurusan yang sama sekali tidak kamu sukai selama empat tahun! Isn’t that a torture? Tentunya itu bukan sesuatu yang mau kamu alami di masa-masa kuliah. Your four years of college should be the times when you shape your identity, integrity, and perspectives on world issues. Waktu kuliah akan sama sekali jadi ngga menarik kalau kamu melakukannya karena terpaksa.

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang bisa kamu jadikan sebagai checklist. Bukan hal yang mudah, memang, untuk menentukan satu jurusan yang bisa accommodate all our wishes, tapi semoga beberapa pertanyaan ini bisa membantu kamu:

– Kegiatan apa yang menarik bagi kamu untuk berpartisipasi di dalamnya?
Sama halnya seperti kebanyakan Universitas di Indonesia, semua perguruan tinggi di Amerika punya beragam gerakan mahasiswa di lingkungan kampusnya. Di kampus saya, Boston University, ada lebih dari lima ratus (ya, lima ratus!) student organizations and movements yang bisa kamu ikuti. Jangan takut kalau kamu merasa pilihan jurusan kamu tergolong eksentrik, seperti misalnya criminal justice, entomology, atau public policy. Salah satu keunggulan pendidikan di Amerika menurut saya is its limitless choice of majors.  Apapun jurusan yang muncul di pikiran kamu, biasanya pasti akan ada universitas disini yang menyelenggarakan program seperti itu. Budaya student organizations di Amerika juga sangat kuat, dan biasanya mereka punya peranan yang penting dalam membangun koneksi juga pengetahuan berdasarkan major yang kamu geluti.

 – Ketika kamu nonton TV, baca majalah, atau bolak-balik artikel di koran, artikel apa yang paling menarik buatmu?
This is no joke. Hobi baca berita tentang celebs or juicy gossips bisa dipandang dari sisi positif loh! Entertainment aside, bisa saja itu artinya kamu tertarik di bidang pertelevisian dan jurnalistik. Seperti yang saya gambarkan sebelumnya, U.S. Education System has every single major you can ever think of. Salah satu program paling populer di kampus saya adalah jurnalisme dan pertelevisian – dan tentunya kita tahu bahwa Amerika punya salah satu pusat industri perfilman termaju di dunia. Buat saya, salah satu cara paling gampang mengenali interest kita adalah berita apa yang pertama kali kita buka ketika kita lagi browsing for news, regardless of whether it is on the web, TV, radio, magazines, or papers.  This might be a good way to start identifying your personal interest in a specific major.

– Apa kamu tipe orang yang suka bekerja sendiri atau suka bekerja dalam kelompok?
Apa kamu merasa kamu lebih nyaman bekerja sendiri, atau kamu suka bekerja sama kelompok dan terlibat dalam banyak team projects? Tentunya hal ini bergantung banget sama each person’s personality. Sama seperti di Indonesia, business, hospitality, and communication majors do massive amount of teamwork assignments dan pure science majors such as Physics, Biology, or Chemistry lebih banyak menekankan ke pemahaman teori. Atau mungkin kamu suka menghabiskan waktu melakukan banyak eksperimen di lab? If that is the case, biomedical engineering, electrical engineering, biochemistry, or food science might suit you well. Saya rasa faktor ini juga cukup penting, karena semakin tinggi level kelas yang harus diambil nantinya, semakin spesifik apa saja deliverables yang harus kamu selesaikan in order to pass the course. Kamu bakal banyak encounter projects, researches and group assignments, which means you’ll spend most time either working alone or in groups.

– Apa pelajaran favoritmu di SMA?
This is definitely the easiest parameter for everyone. Nah, mungkin disini waktunya buat saya untuk share soal breaking the stereotype. Mungkin banyak dari kita yang berpikir kalau SMA-nya masuk jurusan IPA, waktu kuliah harus ambil jurusan yang berbau IPA, and IPS-wise. Dulu saya termasuk dalam orang-orang yang percaya ke kategori ini. That is not a rule! Realitanya, banyak kok mereka-mereka yang memilih jurusan yang sama sekali berbeda dengan apa yang mereka pelajari pas SMA. IPA people doing business majors are a classic example. Bahkan, sepupu saya dulunya merupakan lulusan Jurnalistik ketika ia selesai dengan undergraduate studiesnya. Guess what she did for her masters? Ahli anestesi. Terdengar ajaib ya. She gave me a real life example that as long you have the determination to do whatever you want, nothing is impossible. Jadi, jangan memandang IPA-IPS sebagai ‘patokan harga mati’ yang nantinya membatasi pilihan jurusan kamu. Still, it is a good question to help you decide.

– What does your dream job look like?
Tentunya semua orang punya ekspektasi ideal tentang dream jobnya. Nah, impian kamu ini bisa kamu jadikan sebagai motivasi dalam memilih jurusan. Isn’t it fun when you do things that might lead you to achieve your dream?

Talent
Coba kamu nilai dirimu sendiri dalam hal performance dan prestasi di sekolah. As you might have known, college level courses will give you lots of assignments and readings due, jadi pastinya kamu juga harus lebih bisa me-manage waktu dan kemampuan kamu supaya nggak ada tugas yang keteteran. Try asking yourself, hal apa aja yang udah kamu berhasil lakukan di sekolah, baik itu dari sisi akademis maupun non-akademis seperti OSIS, jadi event organizer untuk sports competition, ketua dari fund raising project, atau misalnya pernah menjabat jadi ketua klub di sekolah kamu. Penghargaan apa yang pernah kamu raih, dan di bidang apa? Apa kamu merasa kamu lebih baik dalam mengerjakan suatu bidang, seperti misalnya mendesain eksperimen, solve numerical problems, mendesain softwares and applications, meliput berita, membangun small businesses, atau communicating with other people? Selain itu, kebiasaan kamu belajar juga boleh jadi bahan pertimbangan. Apa kamu tipe yang lebih suka keluar dan berkomunikasi dengan orang lain atau sanggup duduk berjam-jam dan menyelesaikan assignments sendiri? Biarpun kesannya hal-hal ini kurang ada kaitan dengan memilih jurusan, sebenarnya menurut saya ini juga lumayan penting. It is undeniable that people in general will perform better in a specific field if they have a talent in it (with a dash of motivation and passion, of course.)

Motivation
In my perspective, motivation is one of the driving forces of life. Sulit rasanya buat saya kalau disuruh membayangkan kuliah tanpa motivasi, tanpa tujuan, tanpa arah yang jelas setelah lulus kita mau apa. Selama ini saya sempet ketemu beberapa teman disini yang hampir setiap hari mengeluh mereka udah nggak punya motivasi lagi untuk kuliah. Alasannya sederhana: mereka merasa salah pilih jurusan. You will not ever, ever want that to happen. Ketika kamu berhasil membuat beberapa nominasi jurusan yang kamu minati, coba kamu bertanya pada diri sendiri: apa yang memotivasi kamu untuk memilih jurusan itu? Apakah pilihan kamu murni didasari oleh minat, bakat, dan personal values kamu? Atau kamu memilih jurusan itu hanya semata-mata tekanan dari orang tua atau teman-teman sekitar? Tentunya kamu pasti pernah mendengar orang-orang yang akhirnya end up di jurusan yang kurang mereka sukai, hanya karena sebagian besar teman-teman dekatnya memutuskan mau mendalami jurusan itu.

Second, kadang-kadang alasan kita memilih satu jurusan itu is simply based on public opinion that this major you’re considering is the “right” thing to do. Menanggapi pemikiran ini, mungkin saya akan counter dengan jawaban, “apa yang menurut sebagian besar orang benar, belum tentu itu pas dengan apa yang sebenarnya saya mau dan butuh, kan?” it all goes back to knowing yourself better. One thing to keep in mind though, motivasi menurut saya adalah salah satu faktor terpenting yang harus kamu pikirkan. Kamu harus yakin dan bisa pastikan bahwa motivasi itu bakal tetap menyala selama kamu melewati empat tahun menggeluti bidang tersebut.

Personal Values
Now let’s think about some values and principles that are guiding your life and orchestrates the way you see the world. Disini, mungkin konsep yang mau saya share bakal lebih gampang kalau langsung digambarkan dengan contoh. For example, take Environmental Science. Buat saya, contoh ini menarik karena bidang ini adalah salah satu bidang yang banyak menggabungkan ilmu eksakta dan moral values dalam analisisnya. When we were discussing on issues of development, the concept of urbanization came up. In order for an urban area to expand and grow, some lands and trees need to be sacrificed so buildings can be constructed. Jika kamu diberi dua pilihan antara menghilangkan daerah hijau supaya pembangunan bisa terus maju atau mempertahankan lahan alami tersebut, mana yang akan kamu pilih? Bagi sebagian orang, mungkin bagi mereka urbanisasi lebih penting, dan mereka ngga keberatan kalau pohon-pohon ditebang semua. Akan tetapi, ada pihak yang lebih mementingkan adanya lahan hijau. Believe it or not, personal values juga punya peranan penting ketika kamu nanti terjun ke suatu jurusan. Apa yang menurut kamu adalah benar, bisa jadi sebaliknya di beberapa jurusan. Tentunya bakal sulit bagi kita untuk menjalani suatu jurusan yang nilai-nilainya kurang sesuai dengan personality  & personal values kita. Try to make your personal values match with the requirements and outcomes of your potential major (and future career as well.)

Future Expectations (& Realities)
Buat saya, mencari keseimbangan di faktor ini yang paling sulit. And this is simply because it is often when we found a balance between motivation, talent, and passion, reality tends to move in an opposite direction. I have three classic examples for this. Pertama, ada dari kita yang sangat tertarik sama suatu major, tapi dia sadar bahwa kemampuannya kurang cocok untuk mendalami bidang itu. Kedua, ada lagi orang-orang yang sebenarnya punya kemampuan yg cukup di suatu bidang, tapi mereka nggak begitu tertarik untuk ambil major tersebut.  Dan yang ketiga, ada kasus dimana seseorang punya kemampuan dan minat, tapi mereka tahu bahwa kesempatan untuk berkarir di bidang ini (and earn sufficient amount of money) sangat tipis, khususnya di Indonesia setelah ia pulang dari Amerika. To be honest, this is still a puzzle I’m trying to solve. Buat yang satu ini, mungkin bahan pertimbangan terbaik adalah bagaimana kamu membayangkan masa depanmu sendiri. Apa kamu akan kembali ke Indonesia setelah kamu lulus, atau kamu berencana stay di Amerika, atau kamu ingin menempuh karir di negara lain? Setiap negara biasanya punya employment chance and preferences yang cukup spesifik.  Oleh karena itu, apa rencana kamu di masa depan bisa dijadikan hal penyeimbang dengan keputusan kamu terhadap a certain major.


2. I've made my decision! (…or maybe not.) What can I do next?

Kalau kamu akhirnya berhasil come up with one major or two of your choice, hal termudah pertama yang bisa kamu lakukan adalah browse universities atau colleges yang bisa mengakomodasi pilihan kamu. Google-ing for information is a good way to start, selain bertanya ke senior atau teman-teman yang tahu uni/college apa menyediakan jurusan apa. Biasanya ketika kamu apply, kamu akan punya opsi untuk segera menyatakan (declare) major kamu atau opsi undecided (belum memutuskan). Bagi saya, gunakan opsi yang kedua hanya jika kamu benar-benar have no idea of what to do.

Sebenarnya ada keuntungan kalau kamu sampai akhirnya memilih undecided. Positifnya, kamu diberi kebebasan selama 2 tahun pertama untuk mengeksplor berbagai macam pelajaran yang nantinya akan masuk sebagai elective requirements kamu (saya yakin pasti nanti bakal ada contributor lain yang membahas sistem grading & course requirements di Amerika). Negatifnya, terkadang kebebasan yang kamu pegang ini bisa jadi temptation untuk hilang fokus dan akhirnya sulit saat kamu harus menentukan jurusan. Biarpun kebanyakan “pelajaran resmi” dari jurusan kamu kebanyakan dimulai dari akhir tahun kedua, hampir semua jurusan pasti mewajibkan kamu mengambil semacam introductory course sebelum kamu enroll ke mata kuliah yang levelnya lebih tinggi. Kalau kamu mengambil bermacam-macam elective tanpa framework yang jelas, hal yang paling ditakutkan adalah pada saat nantinya kamu harus menentukan jurusan, bakal sulit bagi kamu karena banyak pelajaran wajib yang seharusnya kamu ambil, tapi belum kamu pelajari. Which means you will eventually spend more semesters catching up mandatory courses, and that indirectly translates to more money spent, and more time spent.

It is still possible for you to change majors before you hit junior (third) year, tapi menurut saya ada baiknya kamu tidak sampai harus mengambil keputusan seperti itu. Di awal artikel ini, I admitted that I indeed switched my major on the second semester, dari Biochemistry ke Finance dan Operations & Technology Management. Konsekuensi yang harus saya terima adalah semua Biology & Chemistry courses yang dulunya merupakan required courses untuk Biochem major, dialihkan menjadi elective requirements untuk Business major. Secara hitungan minimum credits, sebenarnya saya ngga dirugikan sama sekali karena ngga ada satu courses pun yang mubazir. Tapi, saya harus mengambil beberapa required introductory courses supaya saya bisa pindah ke School of Management dan ambil higher level business courses. As a result, saya tertinggal satu semester dari rekan-rekan saya yang sudah mantap memilih business majors sejak semester pertama mereka.

Deciding your major is easy if you set a specific goal and you’re willing to make it happen. Find that perfect balance between passion, motivation, talent, personal values, & future expectations. You’re the only one who knows you best. Pick the right major, love it with all your will, and enjoy your fours years of college experience!


I’m absolutely open to comments and questions. Kalau kamu punya kritik apapun atau pertanyaan soal memilih jurusan, silahkan jot something down on the comment box! I’ll try my best to help and improve on my future articles. Semoga artikel ini berguna buat siapapun yang udah meluangkan waktu buat membacanya. Thanks, and until next time! – Alicia
 Source : Indonesia Mengglobal

Rabu, 19 Juni 2013

"Just Give Me A Reason"

"Just Give Me A Reason"
PINK
Right from the start
You were a thief
You stole my heart
And I your willing victim
I let you see the parts of me
That weren't all that pretty
And with every touch you fixed them

Now you've been talking in your sleep, oh, oh
Things you never say to me, oh, oh
Tell me that you've had enough
Of our love, our love

Just give me a reason
Just a little bit's enough
Just a second we're not broken just bent
And we can learn to love again
It's in the stars
It's been written in the scars on our hearts
We're not broken just bent
And we can learn to love again

I'm sorry I don't understand
Where all of this is coming from
I thought that we were fine
(Oh, we had everything)
Your head is running wild again
My dear we still have everythin'
And it's all in your mind
(Yeah, but this is happenin')

You've been havin' real bad dreams, oh, oh
Used to lie so close to me, oh, oh
There's nothing more than empty sheets
Between our love, our love
Oh, our love, our love

Just give me a reason
Just a little bit's enough
Just a second we're not broken just bent
And we can learn to love again
I never stopped
You're still written in the scars on my heart
You're not broken just bent
And we can learn to love again

Our tear ducts can rust
I'll fix it for us
We're collecting dust
But our love's enough
You're holding it in
You're pouring a drink
No nothing is as bad as it seems
We'll come clean

Just give me a reason
Just a little bit's enough
Just a second we're not broken just bent
And we can learn to love again
It's in the stars
It's been written in the scars on our hearts
That we're not broken just bent
And we can learn to love again

Just give me a reason
Just a little bit's enough
Just a second we're not broken just bent
And we can learn to love again
It's in the stars
It's been written in the scars on our hearts
That we're not broken just bent
And we can learn to love again

Oh, we can learn to love again
Oh, we can learn to love again
Oh, oh, that we're not broken just bent
And we can learn to love again

Minggu, 16 Juni 2013

Setahun Lalu

hari itu...
27 JULI 2012 

"selamat ulang tahun .. :) "terukir indah di chat box ku.. ternyata itu darimu...sungguh tak menyangka ..ketidakpercayaan mengiringiKu membaca setiap helai huruf-huruf yang kau ketik...

sungguh indah nan sederhana.. 
dibalik sosok cuekmu ternyata kudapat sosok misterius yang begitu perhatian..
hari ulang tahun yang menjadi istimewa karenamu..

yahh biasanya sweet seventeen day..
namun, sekarang sweet sixteen day.. :D
akankah setahun yang akan datang itu terjadi LAGI? 
27 JULI 2013

ku menunggumu..

by ZRC

Sabtu, 15 Juni 2013

Sistem Imun Manusia

Sistem imun kita terdiri dari rangkaian sel, protein, jaringan otot, dan organ-organ tertentu. Sel yang terlibat dalam sistem imun manusia adalah lekosit (sel darah putih) yang diproduksi dan disimpan di berbagai lokasi di tubuh, seperti thymus, limpa, dan sumsum tulang. Dari lokasi-lokasi tersebut, lekosit menyebar ke seluruh organ tubuh melalui pembuluh limpatik dan pembuluh darah. Dengan demikian, sistem kekebalan tubuh dapat bekerja secara terkoordinasi dalam mengawasi pertahanan tubuh kita.

Ada dua jenis lekosit, yakni fagosit dan limposit. Fagosit adalah sel-sel yang menghancurkan organisme pengganggu, sementara limposit adalah sel-sel yang mengingat dan mengenali para pengganggu sebelumnya dan kemudian membantu tubuh untuk menghancurkan mereka.
Rangkaian sel, protein, jaringan otot, dan organ-organ tertentu itu adalah bagian dari sistem imun yang melindungi manusia dalam serangkaian proses yang dinamai respon imun. Karena ada respon imun, maka sistem imun kita dapat menyerang para pengganggu penyebab berbagai penyakit tersebut.

Sistem respon itu dimulai ketika suatu antigen (substansi asing yang menyerang tubuh) memasuki tubuh. Tubuh kemudian mengenali dan merespon antigen tersebut dengan cara memicu produksi antibodi (protein khusus yang diarahkan untuk antigen tertentu juga).
Bila sudah diproduksi, antibodi itu akan bertahan di dalam tubuh dan bersiaga untuk menghalau antigen yang telah dikenali sebelumnya. Makanya, bila seseorang sudah pernah terkena suatu penyakit tertentu, misalnya cacar air, biasanya ia tidak akan terkena penyakit yang sama untuk kedua kalinya.

Konsep itulah yang mendasari cara kerja imunisasi. Vaksin imunisasi memperkenalkan tubuh terhadap antigen tertentu. Antigen itu diformulasikan sedemikian rupa untuk tidak membuat tubuh sakit, melainkan memicu tubuh untuk memproduksi antibodi yang akan melindungi tubuh dari serangan antigen tersebut. Dengan demikian, antibodi itu diharapkan akan melindungi tubuh dari serangan antigen sejenis di masa depan.
Walau antibodi mampu mengenali antigen dan menempatkannya sebagai sasaran, antibodi tidak dapat menghancurkannya tanpa bantuan. Di sinilah sel-T menunjukkan kemampuannya sehingga lumrah bila sel-T dikenal dengan nama "sel pembunuh".



Selain mengenali dan menargetkan antigen, antibodi juga dapat menetralkan racun yang diproduksi oleh berbagai organisme. Pun, antibodi punya wewenang untuk mengaktivasi "komplemen", satu kelompok protein yang merupakan bagian dari sistem imun dan berfungsi membantu membunuh bakteri, virus, atau sel yang terinfeksi.
Semua bagian sistem imun itu bekerja melindungi tubuh kita dari berbagai penyakit. Perlindungan itu dinamai imunitas. Namun, imunitas setiap orang berbeda. Ada yang terlihat selalu sehat, ada yang mudah sakit. Seiring pertambahan usia, antibodi kita pun mengenal semakin banyak antigen. Itulah sebabnya orang dewasa cenderung lebih jarang sakit dibandingkan anak-anak.
Perbedaan itu bisa terletak pada salah satu dari tiga jenis imunitas yang pada dasarnya dimiliki oleh setiap orang.

Pertama, imunitas natural ada di dalam tubuh kita sejak kita lahir. Imunitas ini membuat tubuh kita terlindung dari kuman-kuman yang dapat menyerang makhluk lain. Makanya, virus yang menyebabkan leukemia pada kucing tidak berpengaruh apa pun pada manusia. Demikian juga sebaliknya.

Loh, kok manusia bisa terkena flu burung atau flu babi?
Virus flu burung dan flu babi yang menyerang manusia adalah varian virus yang sudah bermutasi sehingga dapat menembus imunitas kita. Memang ditulari oleh hewan, namun masuk ke dalam tubuh manusia dalam bentuk mutan baru.

Jenis kedua, yakni imunitas adaptif, adalah imunitas yang berkembang seumur hidup kita karena tubuh kita terkena serangan penyakit atau mendapat vaksinasi.

Imunitas pasif adalah jenis yang ketiga. Dinamai pasif karena "dipinjam" dari sumber lain dan bertahan untuk waktu singkat. Misalnya ASI. Melalui ASI, seorang Ibu memberikan antibodinya kepada si bayi sehingga memberikan imunitas sementara terhadap antigen-antigen yang telah dikenali oleh antibodi tersebut saat masih berada di dalam tubuh sang ibu. Antibodi itu akan melindungi si bayi di masa-masa awal pertumbuhannya.

Namun, seperti payung yang terkadang tak dapat melindungi seluruh tubuh kita dari terpaan hujan, imunitas pun tak selalu berhasil menjalankan tugasnya. Inilah penyebab mengapa kita menjadi sakit atau terinfeksi.

Biasanya hal tersebut disebabkan oleh berbagai masalah. Ada empat kategori penyebab masalah pada sistem imun manusia, yakni gangguan immunodefisiensi, autoimun, alergi, atau kanker pada bagian tertentu di sistem imun.

akankah ini hanya rasaku? bukan rasamu?

rasa yang berlarut-larut hadir...
seakan membawa kesenangan sementara..
merajut kasih denganmu tanpa status yang jelas..
membawa aku seakan dalam guratan mimpi..
akankah ini hanya rasaku? bukan rasamu?

ahh.. aku tak tau..
aku menikmati setiap waktu yang kurangkai denganmu..
menjadi sebuah bongkahan cerita..
cerita yang indah menurutku..

setiap ada getaran dari benda yang tak bernapas, bernama handphone..
bertuliskan namamu, ada getaran dalam hati ini tuk membuka..
sederhana pesannya.. namun, selalu mengena di aku..
apakah ini rasaku? bukan rasamu?
tanya itu selalu kuulang dan kuolah di otak tengah saat kau dan aku saling berpesan..

setiap kali berpapasan dengannya..
hatiku berdegap degup kencang nyaris tak terhitung detakkannya..
merasa malu..
namun, dia?
wajah datar selalu mengiringi kegelisahanku..
dia pandai menyembunyikan semuanya..
merangkai dan membungkusnya dengan rapi adanya..
seperti tak kenal..

kini aku mengerti..
rasaku bukan rasamu..
dan aku hanya berbalut rasa Percaya Diri yang berlebih dan tak terbalaskan.. 

Penyakit Gastritis


“Gastritis” berarti “peradangan lambung,” di masyarakat dikenal dengan istilah “maag”, dan peradangan lambung ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Ketika perut menjadi meradang, itu berarti dikarenakan sesuatu telah terjadi yang mengiritasi lapisan lambung. Gastritis jarang menjadi cukup parah untuk menyebabkan pendarahan lambung, tapi itu bisa terjadi kadang-kadang jika lapisan perut telah ditembus.
Pada gastritis, seseorang akan menderita rasa sakit, peradangan dan kemerahan di perut.


Gastritis bisa ringan atau berat, sementara atau kronis. Cedera, penyakit, bakteri, atau virus dapat menyebabkan gastritis, sedangkan penyebab paling umum yang menyebabkan gastritis di seluruh dunia adalah bakteri yang disebut Helicobacter pylori. Bakteri ini menyerang lapisan mukosa duodenum dan lambung dan dapat menyebabkan tukak lambung selain gastritis.




Gastritis dapat pula disebabkan oleh gangguan dari sistem kekebalan tubuh. Salah satu jenis gastritis yang lebih khusus dikenal sebagai gastritis erosif. Yang termasuk dari dalam gastritis erosif antara lain gastritis stres akut. Ini terjadi ketika cedera atau sakit mendadak yang menyebabkan kerusakan pada lapisan perut dan radang perut. Alasan mengapa luka yang tampaknya tidak berhubungan dapat menyebabkan gastritis erosif tidak jelas diketahui, tetapi teorinya menyatakan bahwa cedera dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke perut, hal ini yang menyebabkan lapisan perut menjadi lemah.


Terapi radiasi juga dapat menyebabkan gastritis, terutama jika menimpa sisi kiri bawah dada atau perut, dekat perut.

Beberapa pasien yang telah menjalani operasi perut, terutama untuk mengurangi bagian dari lambung untuk alasan penurunan berat badan juga dapat menyebabkan gastritis. Biasanya gastritis timbul di tempat jaringan yang telah dijahit saat operasi.

gxsx


Kamis, 13 Juni 2013

Mencintaimu dengan Segala Ketakutanku

sepotong katapun tak mampu terucap lagi...

aku hanya mampu melihatmu disamping koridor tempat dimana mata kami kadang saling bertemu dan berpapasan dari jam 07.00 sampai 14.00..
sebut saja SMA Negeri 2 Pare... 
melihatmu dengan pancaran sinar yang kelak akan sirna dalam bayangan semu..
semua terjadi begitu cepat jika itu tentangmu...

Tuhan, memang adil...
menciptakan makhluk indah seperti sosok misterius itu...

memendam rasa itu.. sulit
apalagi harus menjadi seorang secret admirer 
semua butuh pengorbanan..

namun, aku punya nafsu..
aku ingin kau mengetahuiku..
aku ingin kau menghargaiku..

inginku berslogan didepan mu wahai kau Pujangga..
namun, ini adalah rasa takut yang selalu berkecamuk di otak tengahku..
takut pada kenyataan..
kenyataan saat kau tak mampu memilih aku mejadi satu-satunya bukan salah satunya..

dan hingga kini, aku masih memendam rasa itu..
memendam rasa dengan ketakutan adanya...
hampir 2 tahun lamanya..
hingga basi dan bersemut jamur kemunafikan...
KAMU...

Cinderella

Cast Of Characters:
1.      Devy Sofia Sari and Gerry Eka as Narrator
2.     Yayang Hidayatul F.N as Evil Stepmother
3.     Zuliva Rachma Camilia as Stepsister 1 (Stella)
4.    Riska Fridanesti as Stepsister 2 (Grisella)
5.     Devy Sofia Sari as Fairy Godmother
6.    Gerry Eka A. as King
7.     Ahmad Riyadlus S. as Prince
8.    Saadila Asta Mega as Herald




CINDERELLA

Scene #1
Narrator                      : It’s 7a.m. and Cinderella’s familiy has just woken up. They are in the
sitting room.
Evil Stepmother          : (pauses, looks arround) CINDERELLA!!?
Cinderella                   : Yes, Stepmother?
Evil Stepmother          : Come here and maek us breakfast! And bring me my makeup while
you’re at it!
Cinderella                   : Yes, stepmother. (Cinderella leaves to get the breakfast)
Grisella                        : Good morning Mom. Where is my breakfast? I’m hungry.
Stella                           : Have you heard about the big ball? The King is throwing to find prince
charming a wife? Everyone will be there!
Grisella                        : Can we go Mom, please, can we?
Evil Stepmother          : Of course we are going to the ball. My daughters are the most beautiful
girls in the land.
Stella                           : I hope he picks me to be the princess.
Grisella                        : No, i hope he picks me!
Cinderella                   : (To stepmother) Here’s your breakfast. (To Stella) Here’s your
breakfast.(To Grisella) And here is your breakfast. (Pauses, in a
sheepish tone) May
I go to the ball too?
Stella                           : You?
Stella + Grisella           : Iyyuh...
Evil Stepmother          : (Laughing.) Of course you may go Cinderella, IF you finish all your
chores, and IF you help your sisters get ready, and IF you can find some
decent clothes to wear instead of those rags! (Cinderella sighs, puts the
tray down in front of the sisters and leaves.)

Evil Stepmother          : Oh wait! Before you go, i have something for you to do. I want you to
plant some flowers that my daughters like. What flowers do you want
Grisella?
Grisella                        : I want you to plant Rose flowers. Because it’s very beutiful!
Stella                           : Just like me!
Grisella                        : (Stared at Stella) Yeah, but I’m still more beautiful than you. (Back to
Cinderella) You know what Cinderella? We want you to plant flowers
because it’s very usefull for our live. Like I said before, it’s beautiful and
also decrease the efect of Global warming! Well, my sister, what
flowers. Do you like?
Stella                           : I like orchids. I want you to plant it for me Cinderella. By the way, do
youunderstand what Global Warming is?
Evil Stepmother          : Of course she doesn’t know it darling. (Stared at Cinderella) Because
you’re unknowledge. So, go away! And begin your job! (With sad face,
Cinderella leaves them)
Stella                           : Hmm.. The prince will think I’m beautiful!
Grisella                        : No, he’ll be amazed by my beautiful hair!
Evil Stepmother          : Don’t be silly, the princce is known for liking older women like me!
Stella&Grisella            : Mom!!!

Scene #2
Narrator                      : Cinderella’s evil stepmother and stepsisters are getting dressed for the
ball.
Evil Stepmother          : Where is my dress?
Stella                           : And my shoes?
Grisella                        : And my purse?
Evil stepmother           : (angry to Cinderella) Why can’t you find anything when I ask?
Cinderella                   : Your dress is there, mother (points). Your dresses are here. (gives them
the dresses)
Evil Stepmother          : Be careful, dear. Don’t spoil them with your dirty hands!
Cinderella                   : I’m sorry stepmother. (Cinderella leaves the room)
Stella                           : First, you must mend my socks (gives Cinderella her socks)
Cinderella                   : Oh, yes, right away. (leaves the room)
Stella                           : Oh, Mom, be quick!
Evil Stepmother          : Ok, let’s go!! (happily) Bye, Cinderella! Don’t forget to sweep the
kitchen!
Narrator                      : Cinderella picks up the broom, but begins crying to herself.
Cinderella                   : I wish I could go to the ball!
Fairy Godmother         : Sh-! (Cinderella looks up) What was that you just said?
Cinderella                   : (frightened and surprised) Who are you?!
Fairy Godmother         :I’m your fairy godmother! Now, what was that I heard you say?
Cinderella                   : (still crying a little) Ju.. Just that I wanted to go to the ball
Fairy Godmother         : Is that all? I can manage that. First, let’s find something that we need!
Narrator                      : Cinderella and Fairy Godmother looking for everything they need to
come to the ball. Meanwhile, in the kingdom...
Stella                           : Oh Mom! Where is the prince? I really want to meet him!
Evil Stepmother          : Just be patient Stella. He will be here soon.
Stella                           : I’m sure he will falling in love with me at the first sight
Evil Stepmother          : Of course dear. Or instead he will fallin in love with your sister
Stella                           : Please Mom.. I’m more beautiful than Grisella!
Evil Stepmother          : Yeah, up to you dear. By the way, where is your sister? Why does she
take so long time in the bathroom?
Stella                           : May be, she does her makeup Mom.
Evil Stepmother          : It’s better for us to look for her. The ball will be start soon. (Evil
Stepmother and Stella leaves and looking for Grisella)
Narrator                      : Cinderella was ready to go to the ball. She wears a very beautiful dress
Cinderella                   : Oh Fairy! Thank you. Thank you so much! Now, I can go to the ball.
Fairy Godmother         : (smiling) Of course honey. Well, Goodbye, have a good time
Cinderella                   : (Looking at het foot) But I can’t go to the ball barefoot!
Fairy Godmother         : Oh! That’s right! (waves her wand again) There you are, beautiful glass
slippers! Remember that you need to be home by midnight or the
magicwill stop working!
Narrator                      : Cinderella leaves for the ball in a beautiful car. But she has to
remembernot to stay too late or the car will turn back into a pumpkin.

Scene #3
Narrator                      : At the ball, The King invite everyone to enjoy themselves. Eveyone
begins dancing and having a good time
King                             : The ball is on, please dance and play!(Everyone begin dancing)
Narrator                      : Suddenly, Cinderella appears and the music stop.
King                             : (To Herald) Who is that girl? She is so nice and smart..
Prince                          : May I dance with you? Let’s start..
Narrator                      : The music begins again and everyone is dancing. Then they hear the
clock strike 12. (Dong, dong, dong, dong, dong, dong!)
Cinderella                   : It’s midnight and I have to leave. Goodbye, I really had a great fun!
Prince                          : I will miss you! I hope we will meet again. (Cinderella begins to run)
Prince                          : Oh My God! What is her name? Hey! Wait!...
Narrator                      : As she running, she loses one one of her shoes. The prince goes, picks it
up, and looks at it. He decides to keep it so that he can find this
beautiful woman again later.
King                             : My son, do you like her?
Prince                          : Yes father, i think I’m fallin in love with her
King                             : John, come here! (The herald come to the King)
Herald                         : Yes, My lord?
King                             : Find a girl that has suitable foot with this shoes. My son loves her, so
you must find her.
Herald                         : Yes, My Lord.
Prince                          : I want to find her Father. I will follow John
King                             : Then, go Son. I wish you can find her
Prince                          : Yes father, thank you

Scene #4
Narrator                      : The next day, Cinderella’s sisters and step mother are talking. Cinderella
is sitting to the side
Stella                           : A beautiful lady was at the ball. We really don’t know her at all
Grisella                        : (in a dreamy, wishing voice) The prince wants to marry her
Evil Stepmother          : Stop! (listens) Do you hear those men? The King’s messenger?
Narrator                      : A herald enters the room
Herald                         : Anybody home?
Evil Stepmother          : Yes, welcome!
Herald                         : I’m from the kingdom. I come here to find the owner of this shoe.
(Looking through the long list) I know you were at the ball. Please try on
this glass shoe.
Stella                           : (Trying the shoe on) It’s too small!
Grisella                        : It’s small for me too
Herad                          : What about you? (Points to Cinderella)
Evil Stepmother          : But she didn’t go to the ball. She is Cinderella, and that is all!
Cinderella                   : I want to try it on Mom.
Narrator                      : Cinderella tries on the shoe and everyone sees that it fits perfectly. And
she has the pairing of the shoe. They are very surprised.
Stella                           : How could you have been the beautiful woman at the ball?!
Grisella                        : How could you even have gone to the ball?
Evil Stepmother          :What has happened? The King was supposed to choose on of you! I am
ruined.
Prince                          : Finally, I found you. Will you  marry me? (Holding Cinderella’s hand)
Cinderella                   : Yes, I will.
Herald                         : Excuse me. The King is waiting for us. Let’s be quick.
Cinderella                   : (To Evil Stepmother and her stepsisters) I’m so happy today. I forgive all
of you. Goodbye..
Narrator                      : Cinderella and the Prince leaves them and get married. She forgot
abouther Evil stepmother and stepsisters. And She and the Prince lived
happily ever after in the castle.



THE END